Sampai hari ini, telah ada 955 satelit Starlink
[ad_1]
Sampai hari ini (8 Desember 2020), telah ada 955 satelit Starlink yang telah mengorbit Bumi sejak peluncuran batch pertamanya pada bulan Mei tahun lalu.
SpaceX saat ini telah melakukan uji coba internet Starlink untuk melayani Amerika bagian utara dan Kanada. Para pengguna Starlink akan mendapat kit Starlink yang berisi antena parabola, router, dan catu daya.
Sedangkan untuk mengcover seluruh permukaan Bumi, dibutuhkan setidaknya 1.200 satelit. SpaceX menargetkan pada tahun 2021, internet Starlink sudah bisa melayani seluruh dunia.
SpaceX berharap Starlink akan menjadi sumber pendapatan utama mereka untuk menjalankan proyek pembangunan kota di Mars.
Teknologi satelit internet sangat berguna untuk menyediakan layanan internet di daerah yang tidak tercover tower BTS atau fiber optic, khususnya di daerah terpencil dan negara berkembang di mana banyak orang-orang yang tidak memiliki akses Internet. Saat ini ada sekitar 41% penduduk dunia yang tidak memiliki akses internet.
Satelit Starlink berbeda dengan satelit internet biasa. Jika satelit internet yang ada saat ini ditempatkan di orbit geostasioner (ketinggian 36.000 km), nah untuk satelit-satelit Starlink ditempatkan di orbit Bumi rendah (ketinggian dibawah 2.000 km).
Hal ini membuat latensi Starlink menjadi lebih cepat dibanding satelit internet biasa sehingga kecepatan internetnya pun juga lebih cepat, namun tiap satelit akan memiliki area sinyal yang lebih kecil dari satelit internet biasa, makanya harus diimbangi dengan jumlah satelit yang sangat banyak.
Satelit Starlink sendiri berbobot 260 kg, berbentuk datar persegi panjang dan berukuran sebesar meja, dilengkapi dengan sebuah panel surya lipat, 4 antena array, serta pendorong ion dan sistem tracking untuk mencegah terjadinya tabrakan dengan sampah antariksa ataupun satelit lain. Selain itu, satelit ini dirancang untuk beroperasi hanya selama 5 tahun, dan berakhir dengan di deorbit supaya terbakar habis di atmosfer dan tidak menjadi sampah antariksa.
#dimensipengetahuan #astronot #teknologi #teknologiinformasi #faktanyagoogle #faktaindo #wowfakta #kamuharustau #infounik #kamuharuspintar #infoaneh #faktadunia #kamuharustahu #faktamenarik #infoviral
[ad_2]
Source
Sampai hari ini (8 Desember 2020), telah ada 955 satelit Starlink yang telah mengorbit Bumi sejak peluncuran batch pertamanya pada bulan Mei tahun lalu.
SpaceX saat ini telah melakukan uji coba internet Starlink untuk melayani Amerika bagian utara dan Kanada. Para pengguna Starlink akan mendapat kit Starlink yang berisi antena parabola, router, dan catu daya.
Sedangkan untuk mengcover seluruh permukaan Bumi, dibutuhkan setidaknya 1.200 satelit. SpaceX menargetkan pada tahun 2021, internet Starlink sudah bisa melayani seluruh dunia.
SpaceX berharap Starlink akan menjadi sumber pendapatan utama mereka untuk menjalankan proyek pembangunan kota di Mars.
Teknologi satelit internet sangat berguna untuk menyediakan layanan internet di daerah yang tidak tercover tower BTS atau fiber optic, khususnya di daerah terpencil dan negara berkembang di mana banyak orang-orang yang tidak memiliki akses Internet. Saat ini ada sekitar 41% penduduk dunia yang tidak memiliki akses internet.
Satelit Starlink berbeda dengan satelit internet biasa. Jika satelit internet yang ada saat ini ditempatkan di orbit geostasioner (ketinggian 36.000 km), nah untuk satelit-satelit Starlink ditempatkan di orbit Bumi rendah (ketinggian dibawah 2.000 km).
Hal ini membuat latensi Starlink menjadi lebih cepat dibanding satelit internet biasa sehingga kecepatan internetnya pun juga lebih cepat, namun tiap satelit akan memiliki area sinyal yang lebih kecil dari satelit internet biasa, makanya harus diimbangi dengan jumlah satelit yang sangat banyak.
Satelit Starlink sendiri berbobot 260 kg, berbentuk datar persegi panjang dan berukuran sebesar meja, dilengkapi dengan sebuah panel surya lipat, 4 antena array, serta pendorong ion dan sistem tracking untuk mencegah terjadinya tabrakan dengan sampah antariksa ataupun satelit lain. Selain itu, satelit ini dirancang untuk beroperasi hanya selama 5 tahun, dan berakhir dengan di deorbit supaya terbakar habis di atmosfer dan tidak menjadi sampah antariksa.
#dimensipengetahuan #astronot #teknologi #teknologiinformasi #faktanyagoogle #faktaindo #wowfakta #kamuharustau #infounik #kamuharuspintar #infoaneh #faktadunia #kamuharustahu #faktamenarik #infoviral
[ad_2]
Source
Komentar
Posting Komentar